Dalam usaha mebel terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya :
- Kegiatan Produksi Mebel
- Kegiatan Finishing Mebel
- Kegiatan Pemasaran Mebel
Untuk memulai usaha mebel sebaiknya didasari dengan adanya ketertarikan
pada kegiatan yang berkaitan dengan mebel, selanjutnya mempersiapkan
beberapa hal yang diperlukan oleh calon pengusaha mebel.Adapun beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh pengusaha mebel pemula diantaranya sebagai berikut :
Proses barang-barang furniture
1. Modal Usaha
Berapa modal usaha yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha mebel pemula, itu relatif bila kegiatan dilakukan sendiri tanpa karyawan, tentunya hanya membutuhkan modal yang tidak seberapa, cukup untuk membeli kayu atau papan sebagai bahan dasar pembuatan mebel beserta bahan penunjangnya misalnya, lem, sekrup, paku saja.
Namun bila kegiatannya di lakukan oleh beberapa karyawan, tentunya mambutuhkan modal yang lebih besar sesuai dengan berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan seberapa jumlah kayu yang akan diproses oleh karyawan yang ada tentunya.
Untuk memproses kayu menjadi barang atau mebel membutuhkan beberapa alat sebagai sarana proses diantaranya, mesin potong / gergaji, mesin serut atau plener, mesin profil, palu, siku, tata, obeng, tang, meteran dan pensil.
3. Kendala Yang Mungkin Terjadi
a. Kendala pertama yang sering dialami para pengusaha atau pengrajin mebel yaitu tenaga kerja, akhir-akhir ini jumlah tenaga kerja profesional untuk proses barang sudah mulai berkurang hal ini disebabkan gaji yang kurang memadai bila dibandingkan dengan keahlian yang mereka miliki.
Namun bila gaji dinaikkan maka nilai harga barang akan semakain tinggi dan sulit bersaing dipasaran.
Solusi yang harus dilakukan oleh para pengusaha adalah mulai menggunakan tenaga mesin, seperti mesin serut atau plener, mesin bobok dll, dengan begitu dapat mengurangi jumlah tenaga kerja dan menekan biaya produksi tentunya.
b. Kendala lainnya yang sering dialami para pengrajin mebel yaitu bahan baku atau kayu, dengan semakin langkahnya kayu yang merupakan bahan baku untuk pembuatan mebel menyebabkan para pengrajin harus pandai-pandai mengolah kayu yang ada yaitu kayu limbah yang biasanya digunakan untuk kayu bakar diusahakan bisa diproses untuk sufenir dan memiliki nilai jual, hal ini penting untuk dilakukan karena harga kayu yang semakinhari semangin selangit harganya.
c. Kendala berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah Orderan atau pesanan, bila seorang pengusaha atau pengrajin mebel dalam kegiatannya yang dikerjakan adalah orderan atau pesanan hal ini cukup menguntungkan, karena begitu barang selesai bisa segera dikirim dengan begitu perputaran keuangan lebih bagus.
Sebaliknya bila yang dikerjakan bukan orderan yaitu mengerjakan stok, maka ini merupakan hal yang sangat signifikan karena begitu barang selesai tidak langsung jadi uang dan harus menunggu barang terjual dulu, hal ini yang menjadikan kendala besar pada perputaran keuangan perusahaan macet, sehingga kendala pada pelaksanaan pembayaran karyawan dan dana untuk pembelian kayu berikutnya.
Solusinya adalah pengusaha atau pengrajin mebel harus dapat mengusahakan untuk memperoleh order atau pesanan, hal ini berkaitan dengan kredibilitas dan kensekwensi pengrajin itu sendiri dalam menangani profesinya, misalnya harus menjaga kwalitas pesanan dan tepat waktu dalam pengerjaannya, dengan begitu pelanggan akan senang menjalin kerja sama dengan anda.
http://finishing-jati.blogspot.com.au/2015/06/membuka-usaha-mebel.html
EmoticonEmoticon